Tanggal 1 Mei yang ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional selalu dirayakan oleh para buruh sedunia. Hari Buruh pada tanggal 1 Mei juga lebih dikenal dengan sebutan “May Day” dalam bahasa Internasional.
Banyak hal yang dilakukan oleh para buruh guna memperingati hari buruh sedunia tersebut mulai dari unjuk rasa, konvoi dan berkumpul di suatu titik untuk menyampaikan aspirasi para buruh. Pada tanggal 1 Mei tersebut adalah hari libur bagi para buruh sebagai wujud memperingati kejadian 1 Mei 1886.
Sejarah Hari Buruh 1 Mei
Sejarah peringatan hari buruh pada tanggal 1 Mei berawal dari demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh 400.000 buruh (kurang lebih) pada tanggal 1 Mei 1886.
Tuntutan yang diangkat oleh para buruh adalah tentang pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari. Sebelumnya jam kerja buruh dalam 1 hari adalah 12 sampai 16 jam (bahkan lebih). Aksi demonstrasi tersebut berlangsung selama 4 hari sampai dengan tanggal 4 Mei 1886.
1 Mei 1886
Berdasarkan keinginan para buruh dalam upaya tuntutan pengurangan jam kerja dan hasil Kongres Internasional di Jenewa, Swiss, dilakukan demonstrasi besar-besaran oleh kaum buruh dari segala penjuru dunia di Amerika Serikat.
2 Mei 1886
Demonstrasi semakin meluas dan diikuti oleh para buruh di seluruh kota negara Amerika Serikat.
3 Mei 1886
Perkembangan demonstrasi buruh yang meluas dengan cepat memancing reaksi dari para pengusaha dan pejabat setempat. Pemerintah menurunkan sejumlah aparat kepolisian untuk menghentikan pemogokan massal para pekerja.
Aparat kepolisian menyerang para pemogok dengan menembaki para pemogok kerja yang berada di lokasi.
Banyak diantara mereka yang mengalami luka-luka, bahkan 4 orang pekerja tewas ditempat kejadian penembakan. Hal ini kemudian menimbulkan kemarahan kaum buruh.
4 Mei 1886
Buruh kembali melakukan aksi mogok kerja, mereka berkumpul di bundaran lapangan Haymarket. Kali ini para buruh melakukan aksi pemogokan dengan massa yang lebih besar dari aksi pemogokan sebelumnya. Aksi ini juga merupakan bentuk protes kelas buruh atas tindakan represif (penembakan) aparat kepolisian terhadap buruh.
Awalnya, pemogokan buruh ini berjalan damai. Namun, pada saat cuaca buruk beberapa pekerja membubarkan diri. Saat itu 180 polisi memerintahkan pertemuan tersebut dibubarkan.
Namun, ketika pembicara terakhir hendak turun mimbar, sebuah bom meledak di barisan polisi. Satu orang terbunuh dan melukai 70 orang. Akibat ledakan bom tersebut polisi menembaki kerumunan pekerja yang berkumpul, sehingga 200 orang terluka dan yang lainnya tewas.
Hal-Hal Yang Terjadi Sebelum Peristiwa May Day 1 Mei 1886 :
- Pengetatan disiplin, minimnya upah, pengintensifan jam kerja serta buruknya kondisi kerja di negara-negara kapitalis Eropa Barat dan Amerika Serikat.
- Tahun 1806 terjadi pemogokan oleh pekerja Cordwainers yang mengangkat fakta bahwa para pekerja di era tersebut bekerja selama 19-20 jam per harinya.
- 5 September 1882, Hari Buruh pertama kali diadakan di kota New York dengan jumlah 20.000 orang. Para buruh secara kompak membuat spanduk bertuliskan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi (Maguire dan McGuirei). Pada tahun-tahun selanjutnya, gagasan ini menyebar dengan cepat dan semua negara bagian merayakannya.
- Pada September 1866 diselenggarakan Kongres Internasional Pertama di Jenewa, Swiss, yang dihadiri berbagai organisasi pekerja (buruh) di seluruh dunia. Kongres tersebut menetapkan sebuah tuntutan pengurangan terhadap jam kerja menjadi 8 jam sehari. Kongres International tersebut mengubah tuntutan menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia. Selanjutnya terjadilah peristiwa perjuangan buruh 1 Mei 1886.
Setelah lebih dari 100 tahun sejak peristiwa 1 Mei 1886, kita semua sebagai buruh (Manajer, Staff, Operator, Karyawan Kontrak, Outsourching, dsb) telah menikmati hasil dari perjuangan ratusan ribu buruh yang telah merubah aturan jam kerja.
Coba bayangkan bila tidak ada perjuangan buruh 1 Mei 1886 !! Setiap harinya kita harus bekerja lebih dari 12 jam. Lalu apakah sepanjang hidup kita didedikasikan hanya untuk bekerja saja ? Kita juga perlu hidup bermasyarakat, sosial, keluarga dan melaksanakan ibadah dengan tenang. Oleh karena itu, kita harus terus melanjutkan perjuangan buruh sedunia pada 1 Mei 1886.
Hari Buruh di Indonesia
Pemerintah pernah mewajibkan peringatan hari buruh tersebut melalui UU No. 1 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya UU Kerja Tahun 1948. Pasal 15 ayat 2 menyebutkan, “Pada tanggal 1 Mei, buruh dibebaskan dari kewajiban bekerja”. Karena alasan politik, orde baru melarang peringatan Hari Buruh di Indonesia.
Sejak saat itu, peringatan 1 Mei tidak pernah diakui oleh pemerintah dan pada tanggal 1 Mei kalangan buruh / pekerja tidak lagi mendapatkan kebebasan dari kewajiban untuk tidak bekerja / libur. Bahkan buruh dilarang untuk merayakan 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia.
Kini, hari buruh tanggal 1 Mei kembali semarak lagi di Indonesia. Ribuan buruh dari berbagai tempat datang berbondong-bondong ke Ibukota untuk memperingati 'May Day'. Setiap tanggal 1 Mei, para buruh menjadikannya sebagai refleksi perjuangan, menyuarakan harapan-harapan kepentingan para buruh untuk didengarkan oleh para pihak yang berkaitan.
Sebagai seorang buruh, kita dituntut untuk memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai seorang pekerja. Namun kita juga harus menjadi buruh yang cerdas dan menghentikan sistem perbudakan, perampasan hak-hak buruh demi mencapai kehidupan buruh yang sejahtera serta kemajuan perusahaan tempat buruh bekerja.
Jangan menyiakan pengorbanan ratusan ribu buruh yang telah berjuang pada tanggal 1 Mei 1886 yang kini dikenal sebagai “Hari Buruh“. Buruh Bersatu Tak Bisa Dikalahkan !
إرسال تعليق