Apa itu matematika? Matematika bukan sekedar yang berhubungan dengan angka dan bilangan. Untuk mendeskripsikan kata matematika para matematikawan belum pernah mencapai sampai satu titik “puncak” kesepakatan yang sempurna. Tidak cukup mengenal matematika ini hanya sebatas tahu tentang angka-angka, kita juga perlu untuk mengenal pengertian matematika, sejarah dari matematika itu sendiri, kapan matematika itu mulai muncul dan siapa saja penggagas akan adanya matematika itu sendiri.
Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu tentang berfikir dan bernalar tentang bagaimana cara memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari berbagai keadaan.
Berikut ini adalah definisi matematika menurut para ahli, diantaranya yaitu :
- Menurut Owen A. Mcball, mendefinisikan matematika sebagai suatu aktivitas manusia sehari-hari yang penting untuk kehidupan saat ini dan masa depan.
- A. Dadi Permana, matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu, seperti: ekonomi, akuntansi, astronomi, geografi, dan antropologi.
- Ani Ismayani, matematika adalah segala hal yang berkaitan dengan pola dan aturan dan bagaimana aturan itu dipakai untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
Newman melihat tiga ciri utama matematika, yaitu:
- Matematika disajikan dalam pola yang lebih ketat,
- Matematika berkembang dan digunakan lebih luas dari pada ilmu-ilmu lain, dan
- Matematika lebih terkonsentrasi pada konsep. (Jackson, 1992:755).
Sejarah Matematika
Kata matematika berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) artinya “suka belajar ilmu matematika telah banyak dikenal orang pada masa pra sejarah. Banyak ditemukan berbagai tulisan matematika di berbagai wilayah yang merupakan sisa peninggalan zaman prasejarah, diantaranya :
- Matematika Babilonia tahun 1900 SM, ditemukan oleh Plimpton;
- Matematika Moskow di Mesir tahun 1850 SM;
- Matematika Rhind di Mesir tahun 1650 SM;
- Sulbha sutra / matematika India tahun 800 SM.
Pada awal perkembangan matematika masuk di Indonesia setelah zaman penjajahan Belanda dan Jepang, digunakan istilah “Ilmu Pasti” untuk matematika. Dalam penyelenggaraan disekolah digunakan berbagai istilah cabang matematika seperti :
- Ilmu ukur
- Aljabar
- Trigonometri
- Goniometri
- Stereometri
- Ilmu ukur lukis
- Dan lain sebagainya.
Sejarah Indonesia tidak hanya dianggap ada karena keberadaannya, tetapi matematika juga dapat memberikan pengaruh besar kepada keberadaan perkembangan matematika dan juga pembelajaran matematika.
Sejarah matematika meliputi beberapa dimensi berbeda, yaitu:
- Sebagai materi pembelajaran kuliah
- Sebagai konteks materi pembelajaran
- Sebagai sumber strategi pembeajaran.
Sejarah matematika memiliki beberapa manfaat dalam penggunaannya, diantaranya:
- Understanding, yaitu bahwa dengan mengikuti jalan perkembangan suatu konsep matematika bahwa siswa-siswi akan lebih memahami konsep tersebut.
- Enthusiasm, yaitu penggunaan sejarah matematika dapat meningkatkan motivasi, kesenangan dan kepercayaan diri dalam belajar matematika.
- Skill, yaitu dengan menelaah suatu tema dalam sejarah matematika, siswa-siswi diajak untuk belajar keterampilan meneliti, selain keterampilan matematika.
Tokoh Ilmuwan Matematika
Berikut ini adalah para tokoh ilmuwan yang mempelopori adanya matematika:
1. Perelman
Grisha perelman adalah seorang matematikawan dari Rusia berdarah Yahudi, yang telah membuat kontribusi terkenal kepada Geometri Riemannian dan topologi geometri, Dan beliau telah menunjukan geometrisasi konjektur thurstonnya yang beliau keluarkan pada tahun 1904 dan dianggap sebagai masalah terbuka yang penting dan sulit dalam matematika. Pada agustus 2006, perelman dianugrahkan Fields medal yang dianggap luas sebagai penghargaan tertinggi yang dapat diterima bagi para matematikawan. Namun beliau menolak untuk menerima penghargaan terssebut dan juga menolak hadir pada kongres tersebut.
2. Eratosthenes
Eratostheness dilahirkan di cyrene (yang saat ini menjadi Libya), tetapi bekerja dan meninggal di Alexandria. Dia tidak pernah menikah dan dikenal sebagai seorang yang sombong. Eratosthenes belajar di Alexandria dan untuk beberapa tahun di Athena. Pada tahun 2236 SM beliau ditunjuk oleh Ptolemy III Euergetes I sebagai pustakawan Perpustakaan Alexandria, menggantikan pustakawan yang pertama yaitu Zenodotos.
Sekitar tahun 255 SM beliau menciptakan bola armilar yang digunakan secara luas hingga diciptakannya oreri pada abad ke 18. Kemudian pada tahun 195 SM beliau menjadi buta dan setahun kemudian beliau diduga membiarkan dirinya kelaparan hingga meniggal dunia. Beliau dicatat oleh cleomedes dalam On the circular motions of the celestial bodies sebagai orang yang telah menghitung keliling bumi pada sekitar tahun 240 SM, dengan menggunakan metode trigonometri dan pengetahuan mengenai sudut kemiringan Matahari saat tengah hari di Alexandria dan Syene (sekarang Aswan, Mesir). Karya beliau dalam matematika adalah cara menentukan bilangan prima yang dikenal dengan nama saringan eratosthenes.
Karya lainnya yaitu:
- Pengukuran jarak matahari-bumi disebut sebagai satuan astronomi dan jarak bulan
- Pengukuran inklinasi bidang ekliptika hingga mencapai ketelitian 7 menit busur.
- Katalog bintang memuat 675 bintang (namun tidak sampai terlestarikan)
- Peta rute pelayaran di sungai Nil hingga sejauh khartoum.
- Peta dunia dari kepulauan britania hingga srilangka, dan dari laut kaspia hingga ethiopia. Hanya hipparchus, strabo, dan ptolemy yang dapat membuat peta yang lebih akurat pada masa klasik dan post klasik.
- Sejumlah karya dalam teater dan etika.
- Sebuah kalender dengantahun kabisat, dimana beliau berusaha untuk menentukan sejumlah tanggal pasti dan hubungan dari berbagai macam event politik dan literatur pada masanya hingga ke masa perang troya.
Perkembangan Matematika di Zaman Modern
Matematika merupakan suatu ilmu tentang bilangan (aritmatika/ilmu hitung) dan ilmu ruang (geometri). Sudah sejak zaman yunani kuno, matematika berhubungan erat dengan filsafat. Setelah konsep-konsep tentang hal yang tak terbatas (to apeiron) dal hal yang berlangsung terus (synneches) tampil dalam matematika yunani,konsep-konsep itu menumbuhkan suatu refleksi filosofis yang sangat mendalam (misalnya antinomi-antinomi dari zeno).
Kaum pythagorean mempertahankan pendapat bahwa bilangan pada zaman yunani kuno matematika berhubungan erat dengan filsafat. Kaum pythagorean mempertahankan pendapat bahwa bilangan merupakan prinsip benda. Dan mereka berhasil menemukan kuantitas-kuantitas yang tak dapat diukur, yaitu kuantitas-kuantitas modern, terlihat dari pikiran yang telah diserap oleh ucapan (G. Ipsen) atau munculdari ucapan (Stenzel). Analisis konseptual bahasa dalam semua dimensinya dapat dilihat dari masalah semantik.
إرسال تعليق