Investasi itu seperti lari maraton, bukan sprint. Jadi butuh nafas panjang. Seseorang yang hendak melakukan investasi untuk mencapai kebebasan finansial, perlu untuk membangun fondasi kesehatan keuangannya terlebih dahulu.
Sebelum melakukan investasi untuk mencapai target financial independence, setidaknya buatlah 3 rekening atau 3 kantong untuk mengalokasikan pos-pos keuangan.
Rekening Operasional
Adalah rekening untuk operasional pemasukan dan pengeluaran biaya hidup sehari-hari/bulanan. Rekening ini untuk menampung pemasukan gaji dan pendapatan lainnya.
Dana minimal mengendap adalah senilai 0,25 kali pengeluaran bulanan.
Alokasikan pendapatan sebagai berikut:
ALOKASI DANA | NILAI |
Investasi | Minimal 20%. |
Tabungan | 10%. |
DANA DARURAT | 5%. Jangan sepelekan dana darurat! |
Operasional | Sisanya. Sisa dana yang ada digunakan untuk kebutuhan operasional/sehari-hari. Harus cukup untuk sebulan. Jika lebih, masukkan ke alokasi dana investasi. |
Tabel 1.1 Alokasi pendapatan.
Otakmu akan berpikir jernih dalam mengambil keputusan investasi bila pondasi keuanganmu kokoh.
Rekening Tabungan
Minimal senilai 25% dari total nilai investasi saham. Namun, usahakan nilainya sama dengan total nilai investasi atau lebih besar. Contoh: total nilai aset investasi di saham sebesar Rp 100 juta, maka setidaknya di rekening tabungan utama ada cash sebesar Rp 25juta. Usahakan nilainya sama dengan total nilai investasi saham, yaitu Rp 100 juta atau lebih besar dari itu.
Rekening tabungan ini digunakan sebagai rekening tabungan utama. Selain itu, juga sebagai rekening untuk pemenuhan "wants" atau keinginan. Misalnya ingin beli motor baru, ingin beli laptop baru, tas, elektronik dan lain sebagainya.
Rahasianya: uang cash yang ada di rekening utama ini selanjutnya bisa dipakai sebagai senjata rahasia saat terjadi kehancuran market, saat krisis global, ataupun peristiwa lain yang menyebabkan harga saham turun dalam. Gunakan uang cash tersebut untuk membeli saham.
Dana Darurat
Dana darurat ini dibagi menjadi 3 level. Paling tidak Level 1 harus terpenuhi, tidak boleh kurang.
Level keamanan dana darurat:
- Level 1 - Senilai 3x pengeluaran bulanan.
- Level 2 - Senilai 6x pengeluaran bulanan.
- Level 3 - Senilai 12x pengeluaran bulanan.
Bagaimana dengan Pengeluaran tak Terduga?
Untuk pengeluaran tak terduga bisa diambil dari dana darurat. Contoh pengeluaran yang bisa diambil dari dana darurat:
- Biaya berobat
- Biaya maintenance kendaraan/elektronik
- Membantu keluarga/saudara/teman yang urgen membutuhkan bantuan
- Biaya lainnya.
Kesehatan keuangan itu lebih penting daripada peluang profit investasi yang besar.
Dana darurat ini tidak perlu digunakan jika masih bisa tercover dari rekening operasional.
Jika manajemen keuangan sudah aman dengan nilai minimal, maka sebaiknya dinaikkan levelnya ke tingkat yang lebih baik lagi. Porsi yang lebih baik lagi seperti ini:
ALOKASI DANA | Nilai/Persentase |
---|---|
Rekening Operasional | Min. 0,5x Pengeluaran Bulanan |
Rekening Tabungan. Utama | 2x Total Nilai Investasi |
Rekening Dana Darurat | 24x Pengeluaran Bulanan |
tabel 1.2 money management.
Cash is King
Pernah mendengar istilah "cash is king?" Cash is King adalah sebuah istilah yang memanfaatkan momentum jatuhnya harga-harga saham dengan cara melakukan pembelian dengan dana cash yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Itulah kenapa jumlah dana di rekening tabungan utama sama dengan nilai aset investasi saham. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli momentum, untuk melakukan pembelian saham ketika terjadi kehancuran harga saham, krisis ekonomi, atau hal lain yang menyebabkan pasar pesimis. Lakukan pembelian pada saat titik terendah turunnya harga saham.
Posting Komentar