Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi yang segala sesuatunya tentang ekonomi diatur oleh pemerintah pusat. Hal ini berarti bahwa pemerintah yang menentukan jenis barang dan jasa apa yang akan di produksi, dengan menggunakan metode atau cara apa barang dan jasa tersebut akan dibuat sampai siapa yang akan mengkonsumsi barang dan jasa tersebut.sehingga dalam sistem ekonomi komando ini, pemerintah akan lebih mudah mengendalikan inflasi, masalah pengangguran, serta masalah ekonomi lainnya.
Sistem ekonomi komando biasanya diterapkan di negara-negara blok komunis sebagai lawan dari ekonomi pasar. Ketika perang dingan antara blok kapitalis dengan komunis yang berakhir secara simbolis dramatis, dengan robohnya tembok berlin pada 9 november 1989 diikuti oleh bangkrutnya uny sovyet yang kini terpecah menjadi beberapa negara. Negara-negara blok komunis menerapkan sistem ekonomi komando (terpusat) dengan alasan ideologi dan keyakinannya bahwa sistem itu akan lebih menjamin dalam hal pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat. Namun terbukti dikemudian hari bahwa sistem itu gagal sebagaimana bersamaan dengan berakhirnya perang dingin.
Setelah perang dingin berakhir, sistem ekonomi komando jarang diterapkan secara utuh. Alternatifnya adalah dengan menggunakan sistem ekonomi campuran (mix economy), yang menerapkan sistem ekonomi terpusat pada sektor tertentu, di kombinasikan dengan sistem ekonomi pasar pada sektor lainnya. Contoh terbaik dari mix aconomy adalah cina yang membuka kawasan ekonomi khusus, yang di pakai adalah sistem ekonomi komando (terpusat). Langkah yang sama dilakukan juga oleh negara vietnam. Yang masih ketat menggunakan ekonomi terpusat tampaknya tinggal kuba. Tapi, semakin hari kuba kian mendekati sistem campuran.
Ada juga negara yang sistem ekonomi pasarnya bergeser menjadi campuran, misalnya seperti negara venezuela di bawah hugo chavez sekarang. Pada umumnya penggunaan suatu sistem itu harus lebih karena ideologi dan keyakinan. Setiap sistem ada kekuatan dan kelemahannya, tergantung dari penerapannya saja. Alan tetapi, kalaupun boleh memilih, sistem ekonomi campuran akan jauh lebih baik untuk negara-negara berkembang.
Penerapan Sistem Ekonomi Komando
Sistem ekonomi komando ini sering cenderung diterapkan di negara-negara yang menganut ideologi komunis atau sosialis. Walaupun dalam kenyataanya tidak satupun di dunia ini yang menganut dan melaksanakan sistem ekonomi komando secara murni. Contoh negara-negara yang menganut sistem ekonomi komando ini adalah kuba, uny sovyet, negara-negara eropa timur sebelum era tahun 1990-an dan negara china pada masa pemerintahan Mao zedong.
Dalam pelaksanaannya sistem ekonomi komando ini peran individunya sepenuhnya diatur oleh pemerintah, sehingga peranan perencanaan ekonomi oleh negara dalam mengatur perekonomian sangatlah penting. Kemudian peranan pasar sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi digantikan oleh cara pengesahan atau rationing karena penguasaan aset ekonomi merupakan kepemilikan bersama dalam sistem ekonomi komando ini. Sehingga pemerintah dapat dengan mudahnya mengawasi kegiatan perekonolmian yang ada serta memudahkan negara untuk dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan perekonomian, sehingga pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat dapat terjamin.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
Setiap sistem dalam pengaplikasiannya pasti akan ada yang namanya kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut. Begitu juga sama halnya dengan sistem ekonomi komando.
1. Kelebihan sistem ekonomi komando
Kelebihan sistem ekonomi komando ini yaitu sebagai berikut:
a. Pemerintah mudah melakukan pengendalian dan pengawasan harga.
b. Pemerintah bebas menentukan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Jarang terjadi krisis ekonomi karena ekonomi di rencanakan oleh pemerintah.
d. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan masalah ekonomi lainnya.
e. Kemakmuran masyarakat terjamin.
f. Dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
g. Pasar barang dalam negeri berjalan dengan lancar.
h. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
2. Kekurangan sistem ekonomi komando
Kekurangan dalam sistem ekonomi komando yaitu sebagai berikut:
a. Hak milik perorangan tidak diakui.
b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
c. Mematikan inisiatif individu untuk maju karena segala kegiatan perekonomian di tentukan oleh pemerintah pusat.
d. Tidak ada kebebasan berusaha.
e. Pada umumnya kemajuan ekonominya lambat.
f. Keberhasilan sistem ini sangat tergantung pada baik atau buruknya kualitas pemerintah.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando
Dalam sistem ekonomi komando, pemerintah menguasai semua alat dan sumber-sumber daya, sehingga hak milik dari perorangan tidak diakui. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian karena semua kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Sehingga bisa dibilang bahwa kelemahan dari sistem ekonomi komando ini adalah matinya inisiatif dari individu untuk maju karena sering terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat, sehingga masyarakt tidak memiliki kebebasan secara penuh dalam memilih serta mengolah sumber daya.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando, yaitu sebagai berikut:
1. Segala kegiatan perekonomian diatur langsung oleh pemerintah.
2. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah (central planning).
3. Semua alat dan sumber daya produksi di kuasai dan di miliki oleh pemerintah.
4. Hak milik perorangan tidak diakui.
5. Segala kebijakan pemerintah atau penguasa harus dilakukan oleh rakyat.
6. Pemerintah bersifat paternalisme (sistem kepemimpinan yang berdasarkan atas hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin, seperti hubungan antara ayah dan anak).
7. Masyarakat tidak dapat menentukan jenis pekerjaan yang diinginkan.
8. Pemerintah pusat bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya roda perekonomian.
9. Tidak ada pihak swasta yang melakukan kegiatan ekonomi.
Posting Komentar