Mungkin kita sudah sering melihat sendiri akan keindahan pelangi yang muncul di langit. Akan tetapi apakah kita tahu bagaimanakah proses terjadinya pelangi secara alami sampai pelangi itu muncul di langit, tentu saja bukan terjadi karena kebetulan semata, akan tetapi karena ada sebab dan akibat yang ditimbulkan dari suatu proses tersebut. Nah, penasaran bukan? Mari kita pelajari bersama bagaimana saja proses sampai terjadinya pelangi tersebut.
Apa itu Pelangi?
Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi akibat pembiasan caha matahari oleh butir-butir air. Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya yang beraneka warna saling sejajar sehingga tampak dilangit atau medium lainnya. Dilangit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon di saat hujan turun secara ringan. Pelangi juga dapat terlihat disekitar air terjun yang mengalir deras.
Pelangi adalah salah satu fenomena optik yang terjadi secara alamiah dalam atmosfeir bumi. Dalam fisika warna-warna lazim diidentifikasikan dari panjang gelombang. Misalnya, warna merah memiliki panjang gelombang sekitar 625-740 nm, dan biru sekitar 435-500 nm. Kumpulan warna-warna yang dinyatakan dalam panjang gelombang ini biasa disebut spektrum warna. Warna-warna ini adalah komponen dari cahaya-cahaya putih yang disebut cahaya tampak (visible light) atau gelombang tampak. Komponen lainnya adalah cahaya yang tidak tampak (invisible light), seperti infra merah 9disebelah kanan warna merah) dan ultra violet (disebelah kiri jingga). Sinar putih yang biasa kita lihat terdiri dari semua komponen warna dalah spektrum diatas temtu saja ada komponen lain yang tidak terlihat disebut invisible light.
Biasanya fenomena munculnya pelangi ini terjadi ketika udara sangat panas, akan tetapi proses turun hujan itu secara ringan atau rintik-rintik. Disaat itulah kita dapat melihat yang namanya pelangi, jika kita berdiri melihat keatas dan dengan posisi membelakangi matahari. Pelangi juga dapat pula terbentuk karena udara berkabut atau berembun.
Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa pelangi bisa juga disebut sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses diuraikannya satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya atau disebut juga spektrum warna, melalui suatu media atau medium tertentu pula.
Pada pelangi, proses berurainya warna terjadi ketika cahaya matahari yang berwarna putih terurai menjadi sebuah spektrum warna melalui media air hujan. Adapun spektrum warna tersebut yang terjadi terdiri atas warna merah, kuning, hijau, jingga, biru, ungu dan nila. Pelangi juga fenomenanya dapat terjadi disekitaran air terjun, misalnya dipercikan air disekitar air terjun menjadi media untuk menguraikan warna dari cahaya matahari yang bersinar.
Proses Terjadinya Pelangi
Proses terjadinya pelangi secara alami terbentuk dari pancaran cahaya matahari. Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih yang terdapat di cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Kekuatan dari mata manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi, yaitu: warna merah, kuning, hijau, biru, nila, jingga dan ungu.
Panjang gelombang cari cahaya pita ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna yang ada disebelahnya, pita ini disebut dengan spektrum. Didalam spektrum garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu disisi lainnya, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang dari suatu gelombang.
Pelangi tidak lain adalah hanya sebuah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butir-butir air, ia akan membias sepeti ketika melalui prisma kaca. Jadi, di dalam tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya akan keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada panjang dari ngelombangnya. Perbedaan panjang gelombang ini akan memunculkan warna-warna pada pelangi yang tersusun dengan merah di posisi paling atas dan ungu berada di posisi bagian bawah dari warna pelangi tersebut.
Pelangi hanya akan dapat terlihat saat hujan turun bersamaan dengan matahari bersinar, akan tetapi, dari sisi yang berlawan dengan posisi kita saat berdiri. posisi kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. matahari, mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Jenis Pelangi Yang Langka
Pelangi merupakan salah satu ciptaan Tuhan yang indah untuk dipandang, warna-warna pelangi sangat beragam, membaur menjadi satu dan terlihat sangat indah jika dilihat. Pelangi sendiri memiliki beragam jenis. Terdapat 9 macam jenis pelangi yang terbilang langka dan jarang terlihat bahkan hanya muncul sekali dalam setahun. 9 macam jenis pelangi tersebut adalah sebagai berikut:
- Classic Rainbows
Classic rainbows atau juga disebut pelangi alam terdiri dari 6 warna yaitu, merah, orange, kuning, hijau, biru dan ungu. Intensitas warna masing-masingnya tergantung berbagai kondisi atmosfer dan waktu.
- Circular Rainbows
Jenis pelangi ini benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna dengan radius tepat 42 derajat (menurut descrates).
- Secondary Rainbows
Secondary Rainbows atau bisa juga disebut pelangi primer. Jenis pelangi ini sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup daripada pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal dengan karakteristik tertentu, spektrum ditampilkan dalam urutan terbalik dari sebuah pelangi primer.
- Red Rainbows
Jenis pelangi red rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan filter atmosfir bumi menjadi biru, terlihat lebih merah atau seperti tetesan cahaya orange mencerminkan dan membiaskan air, hasilnya dalah pelangi dengan spektrum ujung merah.
- Sundogs
Jenis pelangi ini yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang cerah, sundogs terjadi ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di bagian dalam dan ungu dibagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya. Semakin tebal konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula strrukturnya.
- Fogbows
Jenis pelangi yang ini lebih jarang terlihat dari pada jenis pelangi yang biasa, karena parameter tertentu yang harus disesuaikan untuk menciptakan mereka. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi, dan juga kabut yang berada dibelakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar matahari yan g dapat bersinar melalui kabut tebal didepan.
- Waterfall rainbows
Jenis pelangi yang ini terjadi ketika kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus menerus, terlepas dari cuaca. Hal ini membuat sebuah foto air terjun yang sangat baik untuk pelangi.
- Fire Rainbows
Jenis pelangi ini bukan terbuat dari api, nama untuk efek optik yang indah ini adalah “circumhorizontal arc”. Foenomena ini hanya dalah dilihat dalam kondisi spesifik tertentu: awan cirrus, yang bertindak seperti prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki dan matahari harus menyorot ketika mereka berada diketinggian 58-68 derajat. Rainbows fire tidak pernah terlihat dilokasi lebih dari 55 derajat utara atau selatan.
- Moonbows
Jenis pelangi ini adalah mitra pelangi lunar. Mereka juga jauh lebih sulit dilihat karena badai hujan harus dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak terhalang oleh awan.
Demikian sekilas penjelasan tentang Proses Terjadinya Pelangi Secara Alami, semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.
Posting Komentar